Anda mungkin terheran-heran, kenapa di negeri Yunani terjadi sebuah peristiwa keajaiban? Tentu Anda akan keliru jika kata “keajaiban” di sini Anda maksudkan sebagai sesuatu yang sarat akan nuansa magis, karena maksud dari peristiwa keajaiban Yunani adalah mendunianya filsafat untuk pertama kali di bumi ini oleh bangsa Yunani.
Penanda kelahiran filsafat di negeri Yunani ditandai dengan adanya pergantian “mitos (kepercayaan) menjadi logos (akal)”, inilah yang harus dipahami. Mitos dapat tergantikan dengan logos karena mitos tidak dapat dijadikan jawaban yang memuaskan bagi orang-orang Yunani. Sebagai contoh, sebelum kedatangan logos orang-orang Yunani hanya mengetahui bahwa kejadian-kejadian di alam (kosmologis) disebabkan oleh Dewa-Dewa mereka yang sedang murka. Tentulah atas latar belakang ketidakpuasan ini, orang-orang Yunani akhirnya mencari-cari jawaban baru yang lebih meyakinkan, yakni menggunakan rasio (akal) mereka.
Kita juga tidak boleh melupakan kesuksesannya bangsa Yunani dalam menghadirkan filsafat adalah pengaruh ilmu pengetahuan yang berasal dari negara-negara tetangganya, yakni Mesopotamia dan Mesir. Pengaruh yang didapatkan Yunani masing-masing adalah astronomi dari Mesopotamia dan ilmu ukur dari Mesir.
Anda pasti akan bertanya-tanya, kenapa bukan Mesopotamia atau Mesir atau bahkan keduanya sebagai tempat pertama kali filsafat turun ke dunia? Tentu tidaklah bijaksana kalau kita mengatakan hal itu. Karena bagaimanapun sejarah telah mengatakan bahwa orang-orang Yunani lah yang pertama kali mengolah pengetahuan secara sistematis, sehingga pengetahuan itu menjadi sebuah corak ilmu yang benar-benar ilmiah.
Astronomi dan ilmu ukur yang masing-masing ada di Mesopotamia dan Mesir pada dasarnya hanya digunakan dalam bentuk praktis. Mereka menggunakan pengetahuan tersebut hanya untuk keberlangsungan hidup mereka saja, sebagai contoh orang Mesir menggunakan pengetahuannya hanya untuk mengukur tanah mereka setelah terjadinya bajir di Sungai Nil, sedangkan orang Yunani menggunakan cara mengukur tersebut untuk diterapkan dan dikembangkan menjadi sebuah rumusan yang sistematis (sains). Jadi mau tidak mau, kita tidak bisa menyangkal bahwa bangsa Yunani lah yang secara mencengangkan dapat melahirkan filsafat di dunia ini.
No comments:
Post a Comment